Anda bisa menyampaikan pengaduan layanan kepada kami disini atau mengakses Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) disini
Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : http://s.bps.go.id/skdkendal2025
Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui Nomor Layanan Informasi dan Data BPS Kabupaten Kendal (NOLA) WA 0896-3324-3324, email bps3324@bps.go.id dengan subject Permintaan Data, dan akses ke pst.bps.go.id
Mengukur dan Menguatkan Daya Beli Masyarakat Kendal
25 Februari 2025 | Kegiatan Statistik Lainnya
Kendal - BPS Kabupaten Kendal kembali menjadi narasumber dalam agenda SELASANAN yang digelar oleh Baperlitbang di ruang Akselerasi Baperlitbang Kabupaten Kendal pada Selasa (25/2). SELASANAN merupakan program yang diinisiasi oleh Baperlitbang dan BPS Kabupaten Kendal untuk mengupas tuntas indikator-indikator makro BPS yang digunakan pemerintah daerah dalam tahap perencanaan dan evaluasi program pembangunan. Harapannya, peningkatan literasi pemerintah daerah terkait data-data BPS akan berdampak pada perencanaan program pembangunan menjadi lebih berkualitas dan tepat sasaran.
Pada kesempatan ini, Ade Sandi menyampaikan bahwa BPS Kabupaten Kendal selalu siap mensupport kebutuhan pemerintah akan data-data yang diperlukan sekaligus memberikan sharing knowledge untuk meningkatkan literasi pemerintah daerah. Ade sandi juga menyampaikan bahwa dukungan pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan sensus dan survei di BPS sangat diperlukan untuk meningkatkan respon rate pendataan sehingga indikator yang dihasilkan lebih akurat.
Agenda SELASANAN kali ini mengangkat tema “Mengukur dan Menguatkan Daya Beli Masyarakat Kendal”. Materi disampaikan oleh Indriyati, dan Yupensius Sumardi, Sataistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Kendal. Berdasarkan data kontribusi konsumsi rumah tangga dalam PDRB Pengeluaran, yang dapat digunakan sebagai pendekatan pergerakan daya beli masyarakat, terlihat bahwa dalam tiga tahun terakhir mulai tahun 2020-2022 terjadi penurunan dari 56,82 persen di tahun 2020, menjadi 55,58 persen di tahun 2021, dan kembali turun hingga menjadi 55,20 persen di tahun 2022. Pada tahun 2023, kontribusi konsumsi rumahtangga cenderung stagnan di angka 55,22 persen.
Kemampuan daya beli masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya pendapatan masyarakat, inflasi, adanya PHK, kebijakan pemerintah dan pola konsumsi masyarakat. Indri dan Yupen menyampaikan bahwa meskipun data pengeluaran per kapita kabupaten Kendal selama lima tahun terakhir terus naik, namun adanya inflasi dan masih tingginya angka pengangguran di kabupaten Kendal bisa menjadi faktor yang ikut mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat di Kabupaten Kendal.